1 BERSIKAP KRITIS. Bersikap kritis menurut pandangan islam dimaknai sebagai pikiran seseorang yang bukan hanya sekedar berisi masa depan di dunia melainkan juga di akhirat. Mereka yang dipandang kritis dan cerdas oleh Rasulullah adalah mereka yang punya pemekiran kritis dan melampaui urusan dunia menuju ke masa depan yakni akhirat.
sebutkan 3 ciri ciri sikap angkuh dan sombong menurut surah Al-Luqman … Joseph Zimmerman Tuliskan Hadis Tentang Berpikir Kritis Beserta Artinya. Berpikir kritis juga bisa membantu kita terhindar dari kemungkinan buruk yang akan terjadi di masa depan. Dalam hadits, Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan umatnya untuk berpikir kritis, objektif, dan logi. Sehingga apa yang akan menimpanya di masa depan, itu bisa diminimalisir untuk hal buruk, dan dimaksimalkan untuk kebaikan. Mengenai hadits yang dimaksud, di sini kami akan membagikan daftar hadits shahih tentang berpikir kritis. Anjuran tersebut tertera dalam beberapa hadits shahih tentang berpikir kritis, objektif, dan seimbang. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Tafakkur atau berpikir yang benar akan mengantarkan pada kesimpulan bahwa Allah menciptakan sesuatu tidak ada yang sia-sia. Artinya “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Ciri-Ciri Ulil Albab أَقْرِ الضَّيْفَ و أَكْرِمِ الْيَتِيْمَ وَ أَحْسِنْ إِلَى جَارِكَ “Wahai Saib, perhatikanlah akhlak yang biasa kamu lakukan ketika kamu masih dalam kejahiliyahan, maka laksanakanlah pula dalam keislaman. Mengenai hadits yang dimaksud, di sini kami akan membagikan daftar hadits shahih tentang berpikir kritis. hadits diatas menjelaskan tentang….tolong bntu jwb – Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. – Hadits tentang kontrol diri. BERSIKAP KRITIS Bersikap kritis menurut pandangan islam dimaknai sebagai pikiran seseorang yang bukan hanya sekedar berisi masa depan di dunia melainkan juga di akhirat. Mampu mengingat Allah SWT dalam keadaan berbaring. Menurut Mertes, berpikir kritis adalah “sebuah proses yang sadar dan sengaja yang digunakan untuk menafsirkan dan mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan sejumlah sikap reflektif dan kemampuan yang memandu keyakinan dan tindakan”. Tafakkur atau berpikir yang benar akan mengantarkan pada kesimpulan bahwa Allah menciptakan sesuatu tidak ada yang sia-sia. Hadits Imaniat adalah hadis yang berisikan tentang keimanan atau kepercayaan kepada Allah SWT. Artinya Dari Abdullâh bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu, ia berkata “Rasûlullâh Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, Hendaklah kalian selalu berlaku jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan mengantarkan seseorang ke Surga. Emosi kadang meluap diakibatkan bukan karena perbuatan orang lain, melainkan karena kita tidak bisa mengontrol diri akibat dibisikkan oleh syaitan. Hadits Kewajiban Mencari Ilmu – Rajiman Hadits Arab Dan Artinya – Gambar Islami Perintah Berpikir Kritis – Perintah berpikir kritis dari Rasulullah Saw. tercantum dalam beberapa hadits. Dalam Islam, berpikir kritis bisa diartikan sebagai sikap dan tindakan yang berusaha memahami ajaran agama dari berbagai sumber. Usaha untuk memahami tersebut lalu dilanjutkan dengan menganalisis, merenungi kandungannya, dan menindaklanjuti dengan sikap dan tindakan positif. Tindakan positif yang dilakukan akan memunculkan pengaruh baik dalam kehidupan. Berpikir kritis juga bisa diartikan sebagai sebuah proses yang sadar dan sengaja yang digunakan untuk menafsirkan dan mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan bersikap reflektif dan kemampuan yang memandu keyakinan dan tindakan. Hadits pertama tentang perintah berpikir kritis adalah sebagai berikut Dari Abu Ya’la yaitu Syaddad Ibnu Aus dari Nabi saw. Beliau bersabda “Orang yang cerdas ialah orang yang mampu mengintrospeksi dirinya dan suka beramal untuk kehidupannya setelah mati. Sedangkan orang yang lemah ialah orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya dan berharap kepada Allah Swt. dengan harapan kosong”. At-Tirmizi Dalam hadis tersebut, Rasulullah Saw. menjelaskan bahwa orang yang benar-benar cerdas adalah orang yang pandangannya jauh ke depan, menembus dinding duniawi, yaitu hingga kehidupan abadi yang ada di balik kehidupan fana di dunia ini. Untuk bisa mencapai hal tersebut, seseorang dipengaruhi oleh keimanannya pada kehidupan kedua, yaitu kehidupan akhirat. Orang yang tidak meyakini adanya hari pembalasan, tentu saja tidak akan pernah berpikir untuk menyiapkan diri dengan amal apa pun. Hadits kedua tentang perintah berpikir kritis adalah sebagai berikut Dari Abu Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda “Bersegeralah kalian beramal sebelum datangnya tujuh perkara yaitu Apa yang kalian tunggu selain kemiskinan yang melalaikan, atau kekayaan yang menyombongkan, atau sakit yang merusak tubuh, atau tua yang melemahkan, atau kematian yang cepat, atau Dajjal, maka ia adalah seburuk buruknya makhluk yang dinantikan, ataukah kiamat, padahal hari kiamat itu adalah saat yang terbesar bencananya serta yang terpahit dideritanya?” at-Tirmidzi Dalam hadis tersebut Rasulullah Saw. mengingatkan agar umat Islam bersegera dan tidak menunda-nunda untuk beramal salih. Rasulullah Saw. menyebutkan bahwa ada tujuh macam peristiwa buruk yang kemungkinan akan terjadi apabila kita lalai. Perintah atau peringatan Rasulullah Saw. tersebut bertujuan untuk menyadarkan kita semua. Pertama, bahwa kemiskinan yang membuat seorang hamba menjadi lalai kepada Allah Swt. muncuk karena kesibukan mencari penghidupan atau harta di dunia. Terlalu sibuk tentang urusan dunia membuat seseorang lalai pada urusan akhirat atau spiritual. Kedua, bahwa kekayaan bisa membuat seseorang menjadi sombong. Kesombongan tersebut muncul karena ada anggapam bahwa semua kekayaan yang didapatkan adalah karena kehebatan manusia. Padahal, kekayaan tersebut ada karena izin Allah Swt. semata. Ketiga, bahwa sakit yang dapat membuat ketampanan dan kecantikan seorang manusia menjadi pudar, atau bahkan cacat. Keempat, tentang masa tua yang membuat manusia menjadi lemah atau tak berdaya. Kelima, kematian yang cepat disebabkan karena usia atau umur yang dimiliki seorang manusia tidak memberi manfaat. Keenam, kedatangan dajjal yang dikatakan sebagai makhluk terburuk sebab kedatangannya menjadi fitnah bagi manusia. Ketujuh, hari kiamat yang merupakan bencana terdahsyat bagi orang yang mengalaminya. Berpikir kritis dalam pandangan Rasulullah Saw. dalam dua hadis di atas bisa disimpulkan sebagai usaha untuk mengumpulkan bekal amal salih sebanyak-banyaknya untuk kehidupan setelah kematian. Baca Bertanya Kritis Ala Anak Kecil, Ternyata Sesuai Sunah Nabi dan Hasil Riset Ada sebuah pepatah yang menyatakan bahwa dunia adalah tempat menanam dan akhirat adalah tempat memetik hasil. Oleh karena itu, apabila seorang Muslim ingin memetik hasil di akhirat, jangan lupa bercocok tanam di dunia ini dengan menaburkan benih-benih unggul, termasuk dengan melaksanakan amal saleh.[] Alquran. Foto Freepik Berpikir kritis dalam Islam disebut juga dengan tafakur . Perintah untuk berpikir kritis pun telah termaktub dalam Alquran surat Ali Imran ayat 190-191. Allah SWT berfirman إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ Artinya “ Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata, “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka .” Berdasarkan ayat di atas, berpikir kritis menurut Alquran berarti memikirkan akan kebesaran Allah SWT. Di setiap siang dan malam, umat Muslim dianjurkan untuk selalu mengingat kebesaran Allah SWT dan takut akan siksaan-Nya. Hal ini juga dijelaskan oleh Khoriotu Alkahfil Qurun dalam buku Moqadimah Percikan Filsafat . Alquran. Foto Freepik Menurut Mizanul Akronim dalam buku Mengenal Teori Kritis, berpikir kritis menurut Alquran juga bisa dimaknai sebagai pendekatan diri kepada Allah SWT berdasarkan hati . Sebab, akal manusia dapat berpikir secara luas, namun tetap memiliki keterbatasan mengenai kekuasaan Allah SWT sebagaimana hadits dari sabda Rasulullah SAW yang berbunyi تَفَكَّرُوا فِي الْخَلْقِ وَلَا تَفَكَّرُوا فِي الْخَالِقِ فَإِنَّكُمْ لَا تَقْدُرُونَ قَدْرَهَ Artinya “ Berpikirlah tentang ciptaan dan jangan berpikir tentang Pencipta, karena kamu tidak akan mampu memikirkan-Nya. ” HR. Abu Nu’aim. Mengutip buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XII SMA/SMK , hadits di atas berbicara tentang salah satu ciri khas manusia yang membedakannya dengan makhluk lain, yaitu dapat berpikir. Dengan kemampuan itulah manusia bisa meraih berbagai kemajuan, kemanfaatan, dan kebaikan. Illustrasi Berpikir Kritis. Foto Freepik Menghimpun buku Latihan Soal Berpikir Kritis Kelas X SMA oleh Mardiana Afriany Simatupang, Gr, berikut adalah beberapa manfaat dari berpikir kritis, di antaranya 1. Memiliki banyak alternatif jawaban dan ide kreatif Membiasakan diri berpikir kritis akan melatih Anda memiliki kemampuan untuk berpikir jernih dan rasional. Terbiasa berpikir kritis juga akan membuat Anda memiliki banyak alternatif jawaban serta ide-ide kreatif. Jika menghadapi suatu masalah, Anda tidak hanya terpaku pada satu jalan keluar atau penyelesaian, namun akan memiliki banyak opsi atau pilihan sebagai solusinya. 2. Mudah memahami sudut pandang orang lain Berpikir kritis dapat membuat Anda memahami sudut pandang orang lain. Karena dengan berpikir kritis, otak Anda akan lebih fleksibel sehingga mudah menerima pendapat atau ide-ide dari orang lain. 3. Dapat mejadi rekan kerja yang baik Manfaat lain dari berpikir kritis adalah dapat menjadi rekan kerja yang baik. Sebab, berpikir kritis sangat dibutuhkan dalam lingkungan pekerjaan. Selain itu, berpikir kritis juga dapat membuat Anda dihormati oleh rekan kerja karena memiliki pemikiran yang terbuka. Berpikir kritis mampu membuat Anda berpikir lebih mandiri, artinya tidak perlu selalu mengandalkan orang lain. Jadi, ketika dihadapkan situasi yang rumit, Anda tidak perlu lagi menunggu keputusan dari seseorang yang dianggap mampu menyelesaikan masalah. 5. Mudah menemukan peluang baru Dengan berpikir kriits, Anda dapat menemukan peluang-peluang baru dalam segala hal, baik dalam pekerjaan ataupun usaha. Karena, berpikir kritis mampu membuat pikiran Anda lebih tajam dalam menganalisa suatu masalah atau keadaan. Tugaspidato agama islam mengenai Kajian Al-Qur'an dan Hadits tentang Berpikir Kritis Objektik dan Seimbang.Jessenia Rafa (11)XII-MMGuru bidang studi: Al Ust Anda sedang mencari informasi seputar hadits tentang berpikir kritis objektif dan seimbang? Jika iya, maka Anda sangat beruntung. Disini kami telah mengumpulkan informasi yang Anda cari tersebut dengan sistematis dan runut. Semoga bermanfaat ya!1. Jangan Terlalu Kritis Terhadap Apa yang Tidak Diharamkanإِنَّ أَعْظَمَ الْمُسْلِمِيْنَ جُرْمًا مَنْ سَأَلَ عَنْ شَيْءٍ لَمْ يُحَرَّمْ، فَحُرِّمَ مِنْ أَجْلِ مَسْأَلَتِهِ.“Sesungguhnya kaum Muslimin yang paling besar dosanya ialah orang yang menanyakan sesuatu yang tidak diharamkan, kemudian sesuatu tersebut diharamkan dengan sebab pertanyaannya itu.” HR BukhariMaksudnya bahwa semua yang dibutuhkan kaum Muslimin dalam agama mereka itu mesti akan dijelaskan Allah dalam kitab-Nya dan disampaikan Rasul-Nya dari-Nya. Setelah itu, siapa pun tidak perlu bertanya lagi karena Allah Ta’ala lebih tahu tentang kemashlahatan hamba-hamba-Nya daripada apa saja yang di dalamnya terdapat petunjuk dan manfaat bagi kaum Muslimin, Allah Ta’ala pasti menjelaskannya kepada mereka tanpa didahului pertanyaan, seperti difirmankan Allah Ta’ala,يُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمْ أَن تَضِلُّوا۟ ۗ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌۢ“Allah menerangkan hukum ini kepada kalian agar kalian tidak sesat.” TQS An-Nisa 176Maka pada saat itu tidak butuh lagi bertanya tentang sesuatu, apalagi sesuatu yang belum terjadi dan tidak ada kebutuhan padanya. Justru kebutuhan yang penting ialah memahami apa yang telah dijelaskan Allah dan Rasul-Nya menurut pemahaman para sahabat lalu mengikutinya, dan Banyak Bertanya Sumber Kebinasaanمَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوْهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوْا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ، فَإِنَّمَا أَهْلَكَ الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ كَثْرَةُ مَسَائِلِهِمْ وَاخْتِلاَفُهُمْ عَلَى أَنْبِيَائِهِمْ.“Apa saja yang aku larang terhadap kalian, maka jauhilah. Dan apa saja yang aku perintahkan kepada kalian, maka kerjakanlah semampu kalian. Sesungguhnya apa yang membinasakan umat sebelum kalian hanyalah karena mereka banyak bertanya dan menyelisihi Nabi-nabi mereka.” HR Bukhari dan MuslimHadits ini atas menunjukkan tentang larangan menanyakan hal-hal yang tidak perlu karena jawaban pertanyaan tersebut justru menyusahkan penanya, misalnya pertanyaan penanya apakah ia di neraka atau di surga? Apakah ayahnya bernasabkan kepadanya atau tidak?Tidak hanya itu, disini juga menunjukkan larangan bertanya dengan maksud membuat bingung, tidak berguna dan sia-sia, serta mengejek seperti biasa dilakukan orang-orang munafik dan Bani Israil pada zaman Berpikir Kritis Terhadap Ciptaan Allah تَفَكَّرُوا في آلاءِ اللهِ ، و لا تَفَكَّرُوا في اللهِ عزَّ و جلَّ“Berpikirlah kalian tentang ciptaan Allah, dan jangan berpikir tentang zat Allah Azza wa Jalla.” HR ThabraniDalam proses mencapai keimanan, para ulama sepakat bahwa seorang manusia harus menggapainya dengan dalil aqli. Dalil aqli sendiri adalah dalil atau petunjuk terhadap sesuatu yang berlandaskan seorang muslim ketika mengimani adanya Allah misalnya, maka dia harus percaya karena memang telah berfikir secara kritis terhadap dirinya sendiri bahwasanya Allah memang betul-betul ada. Bagaimana caranya? Yaitu dengan memperhatikan setiap ciptaan Allah seperti alam semesta, kehidupan dunia, dan manusia itu manusia betul-betul berpikir secara maksimal terhadap 3 zat tadi, maka sudah dapat dipastikan dia akan mendapati bahwa semuanya merupakan ciptaan yang lemah dan membutuhkan sang pencipta, dalam hal ini tentu adalah makna dari frasa “jangan berpikir tentang zat Allah Azza wa Jalla” adalah larangan bagi manusia untuk langsung berpikir tentang zat Allah itu sendiri. Seperti berpikir tentang Allah itu pria atau wanita sih? Apakah dia punya anak? Bagaimana wajahnya? Dan pertanyan-pertanyaan semisal dilarang? Karena manusia merupakan mahluk lemah yang tidak dapat menjangkau zat Allah itu sendiri. Sebab pada hakikatnya akal manusia itu terbatas. Sedangkan zat Allah merupakan perkara yang tidak dapat dijangkau oleh akal sudah selayaknya bagi kita untuk beriman kepada Allah dengan sebetul-betul iman. Maksudnya memang merupakan keimanan yang bersandarkan akal bukan sekedar taqlid atau karena mengikuti orang lain. Sebab keimanan yang bersandarkan kepada proses berpikir akan menciptakan keimanan yang kuat dan tahan lama. Wallaahu A’lamBaca jugaHadits Tentang Hati dan PerasaanMembantu Anda menelusuri informasi seputar kehahalan produk yang beredar di tengah masyarakat. Saat ini sedang menimba ilmu sebagai mahasiswa Fakultas Ushuluddin di Universitas Al-Azhar, Mesir. Ikuti kami di Telegram! Berfikirkritis xii (kajian hadist). 3.1 menganalisis dan mengevaluasi makna q.s. Kajian hadist tentang berpikir kritis, objektif dan seimbang. Arti dari kata "pikir" dalam kamus. Menghidupkan nurani dengan berpikir kritis. Berpikir berasal dari kata dasar "pikir". Menghidupkan nurani dengan berpikir kritis. إِنَّ فِى خَلْقِ PowerPoint Presentation Berpikir kritis, objektif dan seimbangNama Anggota Kelompok Irfan PriambudiKurnia Cahya RahmaniLayla Noer AndienaMega Fitriyani Perintah Berpikir Kritis Berpikir Kritis didefinisikan beragam oleh para pakar. Menurut Mertes, berpikir kritis adalah Sebuah proses yang sadar dan sengaja yang digunakan untuk menafsirkan dan mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan sejumlah sikap reflektif dan kemampuan yang memandu keyakinan dan tindakan. Berangkat dari definisi di atas, sikap dan tindakan yang mencerminkan berpikir kritis terhadap ayat-ayat Allah Swt. Adalah berusaha memahaminya dari berbagai sumber, menganalisis, dan merenungi kandungannya, kemudian menindaklanjuti dengan sikap dan tindakan positif. Perintah Berpikir Kritis terdapat didalam Imran/3190-191. 190 191 Artinya Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang yang berakal, yaitu orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi seraya berkata, Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka. QS. Ali-Imran 190-191. Asbabun Nuzul Asbabun nuzul adalah sebab-sebab/latar belakang turunnya ayat/surat dalamAl-Qur’an. Asbabun Nuzul Ali Imran 190-191 At-Thabrani dan Ibnu Hatim meriwayatkan hadist dari Ibnu Abbas dia berkata, Orang-orang Quraisy mendatangi orang-orang Yahudi dan bertanya kepada mereka, “Apa tanda-tanda yang dibawa Musa kepada kalian?”. Orang-orang Yahudi itumenjawab, “Tongkat dan tangannya yang putih bersinar bagi orang-orang yang melihatnya.” Kemudian orang-orang Quraisy itu mendatangi orang-orang Nasrani, lalu bertanyakepada mereka “Apa tanda-tanda yang diperlihatkan Isa?” Mereka menjawab, “Dia dulu menyembuhkan orang yang buta, orang yang sakit kusta dan menghidupkan orang mati”. Selanjutnya mereka mendatangi Nabi Muhammad SAW. lalu mereka berkata kepadabeliau, “Berdoalah kepada Tuhanmu untuk mengubah bukit Shafa dan Marwahmenjadi emas untuk kami” Lalu beliau berdoa, maka turunlah firman Allah Ali Imran 190-191. Isi KandunganTanda-tanda kebesaran Allah swt. Yang tersebar di alam raya ini, harus dijadikan sebagai media berpikir oleh umat islam, sehingga menghasilkan hikmah, manfaat, dan pergantian siang dan malam, jangan dijadikan sebagai pergantian biasa tanpa ada tujuan dan faedah, karena ia merupakan salah satu tanda kebesaran Allah swt. Yang membutuhkan akal untuk memikirkan;Semua tanda-tanda kebesaran Allah swt. Yang bertebaran di alam raya ini, hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang memiliki akal sehat dan akal budi yang disebut ulil albab adalah hamba-hamba Allah swt. Yang selalu mengisi setiap waktunya untuk mengingat Allah swt. Dalam keadaan apapun, dan selalu menggunakan akal pikirannya, sehingga menghasilkan maslahat yang banyak untuk orang ciptaan Allah swt. Memiliki manfaat, dan tidak ada satu jenis makhluk pun yang diciptakan tanpa makna sia-sia, meskipun tidak semua manusia dapat memahaminya. Ulil albab juga melakukan pemikiran kritis, objektif, dan seimbang terhadap segala sesuatu atau problematika yang muncul, sehingga hasil pemikirannya tidak menjadikan pihak lain ragu dan bimbang, sampai pada akhirnya tidak memunculkan adanya sangkaan buruk kepada segala pemikiran yang dilakukan Ulil albab, menimbullkan kesadaran diri bahwa semua ini bersumber dari Allah, dan menimbulkan ajakan terhadap diri sendiri dan pihak lain agar semakin dekat taqarrub kepada Allah swt. Sehingga jika pemikiran seperti ini diterapkan akan mengantarkan pada keselamatan dunia akhirat, sekaligus terhindar dari kesengsaraan hidup api neraka. Sikap yang mencerminkan AyatBerusaha memahami Al-Quran dan hadis dengan baik dan benar, serta kritis dan objektif dalam menghadapi problematika yang ada melalui berbagai sumber atau rujukan yang bersikap kritis dalam memahami semua fenomena alam, sehingga mampu menemukan manfaat, faedah, dan maslahat dari tanda-tanda kebesaran Allah swt. Yang ada di alam pikiran yang kritis terhadap problematika yang muncul, sehingga tidak menimbulkan keburukan bagi orang orang bersyukur adalah menggunakan akal pikiran, qalbu, dan nafsu secara seimbang dan proposional, sehingga semua anugerah tersebut, membuahkan hasil yang baik dan benar, positif, serta Allah swt., dalam segala kondisi, baik dalam keadaan senang maupun susah, kaya-miskin, maupun suka-duka, dengan menjalankan segala perintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya. Kajian Hadits Tentang Berpikir Kritis Al-Quran dan hadits merupakan dua sumber hukum yang tidak dapat dipisahkan. Hadits menguatkan hukum yang telah ditetapkan Al-Quran. Berikut ini contoh hadits yang terkait dengan kajian berpikir kritis dan objektif. Ibnu Abbas berkata ketika aku menginap dirumah bibiku Maimunah, Rasulullah saw. Berbincang-bincang sesaat bersama istrinya. Kemudian beliau tidur. Tatkala tiba waktu sepertiga malam terkahir, beliau duduk dan melihat ke langit, lalu beliau membaca, Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berakal. Ali Imran/3 190. Lalu beliau berwudhu dan bersiwak, kemudian shalat sebelas rokaat. Setelah mendengar Bilal adzan, beliau shalat dua rakaat kemudian beliau keluar untuk shalat subuh. Bukhari Kandungan Makna HaditsInformasi bahwa Rasulullah saw., adalah seorang hamba yang sangat rajin beribadah, terutama di malam hari, padahal beliau adalah seorang Rasul yang masum terjaga dari dosa.Rasulullah saw., mengingatkan kita melalui bacaan Ali Imran/3190. Agar akal pikiran digunakan bukan hanya untuk urusan duniawi, tetapi juga untuk menggunakan seluruh potensi yang dimiliki, harus selalu dilakukan, sehingga pola hidupnya tidak terjerembab dalam kehinaan dan kubangan dosa atau cerdas seorang, seharusnya semakain mendekatkan dirinya kepada Allah swt. Yang dibuktikan dengan melaksanakan shalat malam dan amalan sunnah lainnya. Penjelasan Ali Imran/3 190-191 dan Hadits Terkait tentang Berpikir Kritis Allah swt., melalui Ali Imran/3 190, mengajak manusia untuk berpikir dan merenungi tentang penciptaan langit dan bumi. Semua itu, merupakan tanda-tanda kebesaran Allah swt., bagi mereka yang mau memikirkan fenomena tersebut, dan mereka itulah yang disebut ulil albab. Lebih lanjut, Ibnu Katsir menjelaskan makna lainnya, yaitu perlunya manusia memikirkan dan mengambil manfaat dari penciptaan langit dengan ketinggian dan luasnya, serta penciptaan bumi dengan kerendahannya dalam pandangan manusia, ketebalannya, dan kekokohannya. Kemudian, apa yang terdapat di antara keduanya, seperti bintang-bintang, lautan, gunung, pepohonan, tumbuhan, buah-buahan, binatang, barang tambang, pertukaran malam dan siang, semua itu merupakan kehendak Allah swt. Semula, fenomena tersebut adalah tanda-tanda kebesaran Allah swt. Bagi orang-orang yang memiliki akal sempurna. Akal yang mampu menangkap hakikat dan hikmah segala sesuatu , dan semua itu menjadi inspirasi orang berakal. Tidak seperti orang yang berpura-pura tidak mendengar seruan Allah dan Rasul-Nya serta selalu berpaling dari semua tanda-tanda kebesaran Allah swt., meski tanda-tanda tersebut terbentang dengan jelas dan nyata. Semula, fenomena tersebut adalah tanda-tanda kebesaran Allah swt. Bagi orang-orang yang memiliki akal sempurna. Akal yang mampu menangkap hakikat dan hikmah segala sesuatu , dan semua itu menjadi inspirasi orang berakal. Tidak seperti orang yang berpura-pura tidak mendengar seruan Allah dan Rasul-Nya serta selalu berpaling dari semua tanda-tanda kebesaran Allah swt., meski tanda-tanda tersebut terbentang dengan jelas dan nyata. Sementara itu, dalam Imran/3 191, dijelaskan karakter lain ulil albab, yaitu orang-orang yang senantiasa mengingat-Nya dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring, Rasulullah saw., menegaskan, agar kita senantiasa mengingat Allah swt., dalam segala keadaan, baik sedang kaya atau miskin, suka dan duka. Artinya, kita jangan pernah putus dari zikir mengingat Allah, baik melalui sarana hati, lisan maupun dengan perbuatan. Silih bergantinya siang dan malam, merupakan fenomena yang sangat kompleks. Fenomena ini melibatkan rotasi bumi, mengelilingi matahari dengan sumbu bumi miring. Dalam fenomena fisika, bumi berputar mengelilingi matahari. Gerakan miring tersebut memberi dampak musim yang berbeda. Selain itu, rotasi bumi distabilkan oleh bulan yang mengelilingi bumi, sehingga semua saling terkait. Orang yang berfikir kritis dan cerdas adalah orang yang memiliki visi jauh ke depan dan mempersiapkan diri untuk kehidupan yang sesungguhnya, yaitu kehidupan di akhirat. Orang yang tidak meyakini akan adanya hari pembalasan, tentu tidak akan pernah berpikir untuk menyiapkan diri dengan amal apapun. Imam ibnu katsir memuat banyak nasihat tentang berpikir kritis, antara lain sebagai berikutIbnu Abbas berkata Shalat dua rakaat yang sedang tidak terlalu lama dan tidak pula terlalu singkat dengan penuh perenungan, lebih baik daripada shlata sepanjang malam tetapi hatinya al-Basri berkataBerpikir merenung adalah cermin yang memperlihatkan kebaikan dan anak Adam, makanlah untuk sepertiga perutmu, minumlah untuk sepertiganya lagi, dan biarkan sepertiga lainnya lapang supaya bisa mendengar dari banyak sahabat nabi berkata Sesungguhnya cahaya iman adalah bin Uyainah berkata berpikir merenung adalah cahaya yang merasuki jiwa. – Hadits tentang berpikir kritis. Dalam mengambil keputusan, kita tidak boleh bertindak sembarangan melainkan harus berpikir benar-benar matang. Jangan sampai kita hanya melakukan sesuatu tanpa pikir panjang. Hal tersebut pada akhirnya hanya akan membuat segalanya menjadi lebih buruk. Berpikir kritis sangat diperlukan untuk memastikan dan menganalisa apa kemungkinan yang terjadi jika kita melakukan sebuah tindakan. Berpikir kritis juga bisa membantu kita terhindar dari kemungkinan buruk yang akan terjadi di masa depan. Dalam Islan, hal ini, yaitu berpikir kritis sangat diperlukan karena merupakan perbuatan yang benar-benar terpuji. Anjuran tersebut tertera dalam beberapa hadits shahih tentang berpikir kritis, objektif, dan seimbang. Anda bisa langsung melihat kumpulan hadits yang kami maksud tentang berpikir kritis tersebut di bawah ini. Silahkan simak ulasan lengkapnya pada pembahasan berikut. Daftar Hadits Tentang Berpikir Kritis Langsung saja tanpa banyak pikir panjang lagi, simak saja ulasan lengkap kumpulan daftar hadits dan dalil shahih tentang berpikir kritis, objektif, dan seimbang. Ditulis dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahan Indonesia sesuai sunnah. Dari Abu Ya’la yaitu Syaddad Ibnu Aus dari Nabi saw. Beliau bersabda “Orang yang cerdas ialah orang yang mampu mengintrospeksi dirinya dan suka beramal untuk kehidupannya setelah mati. Sedangkan orang yang lemah ialah orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya dan berharap kepada Allah Swt. dengan harapan kosong”. At-Tirmizi Dari Abu Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda “Bersegeralah kalian beramal sebelum datangnya tujuh perkara yaitu Apa yang kalian tunggu selain kemiskinan yang melalaikan, atau kekayaan yang menyombongkan, atau sakit yang merusak tubuh, atau tua yang melemahkan, atau kematian yang cepat, atau Dajjal, maka ia adalah seburuk buruknya makhluk yang dinantikan, ataukah kiamat, padahal hari kiamat itu adalah saat yang terbesar bencananya serta yang terpahit dideritanya?” at-Tirmidzi Kesimpulan Sekian pembahasan lengkap mengenai daftar hadits tentang berpikir kritis, hadits tentang berpikir kritis arab, dalil berpikir kritis dalam islam, hadits tentang berpikir kritis objektif dan seimbang, hadits tentang demokrasi, manfaat berpikir kritis dalam islam, hikmah berpikir kritis, islam memerintahkan umat islam untuk senantiasa berpikir kritis dan demokratis mengapa, jelaskan menerapkan perilaku mulia dengan berpikir kritis. Baca
KAJIAN.Q.S. ALI IMRAN/3 : 190-191 DAN HADITS TENTANG BERPIKIR KRITIS, OBJEKTIF, DAN SEIMBANG. Kajian Q.S Ali Imran/3:190-191 Tentang Berpikir Kritis, Objektif dan Seimbang. Bacaan. Kajian Tadwid. Makna kata . Kandungan dari ayat di atas adalah.
ini berisi beberapa Hadits Rasulullah SAW tentang Berpikir Kritis dan beberapa ayat dalam Al-Quran yang berkaitan dengan berpikir kritis. Catatan buat pembacaPada setiap tulisan dalam semua tulisan yang berawalan “di” sengaja dipisahkan dengan kata dasarnya satu spasi, hal ini sebagai penciri dari website ini. Sebagaimana di ketahui bahwa berpikir kritis merupakan salah satu kemampuan/keterampilan dalam keterampilan berpikir tingkat tinggi HOTS atau Keterampilan 4C dalam keterampilan abad 21. Selain itu, anda dapat menambah wawasan tentang berpikir kritis ini dengan membaca artikel tentang indikator keterampilan berpikir kritis. Daftar Isi 1A. Hadits tentang Berpikir Kritis1. Hadits pertama tentang Berpikir Kritis“Bersegeralah kalian beramal sebelum datangnya tujuh perkara yaitu Apa yang kalian tunggu selain kemiskinan yang melalaikan, atau kekayaan yang menyombongkan, atau sakit yang merusak tubuh, atau tua yang melemahkan, atau kematian yang cepat, atau Dajjal, maka ia adalah seburuk buruknya makhluk yang dinantikan, ataukah kiamat, padahal hari kiamat itu adalah saat yang terbesar bencananya serta yang terpahit di deritanya?” at-Tirmidzi2. Hadits kedua tentang berpikir kritis3. Hadist lain tentang berpikir kritisB. Berpikir kritis dalam Al-Quran A. Hadits tentang Berpikir Kritis Dalam pembahasan sebelumnya, berpikir kritis itu berpikir yang jelas, berpikir yang akurat, berpikir yang presisi, berpikir yang relevan, berpikir yang mendalam, berpikir secara luas, berpikir yang masuk akal, dan berpikir secara adil. Baca Selengkapnya Berpikir kritis dalam Islam 1. Hadits pertama tentang Berpikir Kritis Hadits Tentang Berpikir Kritis – Perintah berpikir kritis dari Rasulullah Saw. tercantum dalam beberapa hadits. Dalam ajaran agama Islam, berpikir kritis bisa di artikan sebagai sikap dan tindakan yang berusaha memahami ajaran agama dari berbagai sumber. Usaha untuk memahami tersebut lalu di lanjutkan dengan menganalisis, merenungi kandungannya, dan menindaklanjuti dengan sikap dan tindakan positif. Tindakan positif yang di lakukan akan memunculkan pengaruh baik dalam kehidupan. Berpikir kritis dapat ditujukkan melalui sikap dan perilaku yang berdasarkan data dan fakta yang valid sah serta argumen yang akurat. Tentu saja sikap kritis ini harus di dukung oleh sikap yang bertanggung jawab terhadap apa yang di kritisi. Sikap kritis dalam suasana demokrasi juga perlu di dukung dengan kemampuan untuk menyelesaikan masalah secara damai. Masalah yang berasal dari perbedaan pendapat dapat berujung konflik, untuk itu perlu di tekankan penyelesaian masalah dil akukan dengan damai bukan kekerasan Berpikir kritis dapat di artikan sebagai sebuah proses yang sadar dan sengaja yang di gunakan untuk menafsirkan dan mengevaluasi informasi dan pengalaman dengan bersikap reflektif dan kemampuan yang memandu keyakinan dan tindakan. Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda “Bersegeralah kalian beramal sebelum datangnya tujuh perkara yaitu Apa yang kalian tunggu selain kemiskinan yang melalaikan, atau kekayaan yang menyombongkan, atau sakit yang merusak tubuh, atau tua yang melemahkan, atau kematian yang cepat, atau Dajjal, maka ia adalah seburuk buruknya makhluk yang dinantikan, ataukah kiamat, padahal hari kiamat itu adalah saat yang terbesar bencananya serta yang terpahit di deritanya?” at-Tirmidzi Dalam hadis tersebut Rasulullah Saw. mengingatkan agar umat Islam bersegera dan tidak menunda-nunda untuk beramal salih. Rasulullah SAW, menyebutkan bahwa ada tujuh macam peristiwa buruk yang kemungkinan akan terjadi apabila kita lalai. Perintah atau peringatan Rasulullah Saw. tersebut bertujuan untuk menyadarkan kita semua. Pertama, Bahwa kemiskinan yang membuat seorang hamba menjadi lalai kepada Allah Swt. muncuk karena kesibukan mencari penghidupan atau harta di dunia. Terlalu sibuk tentang urusan dunia membuat seseorang lalai pada urusan akhirat atau spiritual. Kedua, Bahwa kekayaan bisa membuat seseorang menjadi sombong. Kesombongan tersebut muncul karena ada anggapam bahwa semua kekayaan yang di dapatkan adalah karena kehebatan manusia. Padahal, kekayaan tersebut ada karena izin Allah Swt. semata. Ketiga, Bahwa sakit yang dapat membuat ketampanan dan kecantikan seorang manusia menjadi pudar, atau bahkan cacat. Keempat, Tentang masa tua yang membuat manusia menjadi lemah atau tak berdaya. Kelima, Kematian yang cepat di sebabkan karena usia atau umur yang di miliki seorang manusia tidak memberi manfaat. Keenam, Kedatangan dajjal yang di katakan sebagai makhluk terburuk sebab kedatangannya menjadi fitnah bagi manusia. Ketujuh, Hari kiamat yang merupakan bencana terdahsyat bagi orang yang mengalaminya. 2. Hadits kedua tentang berpikir kritis Hadits Tentang Berpikir Kritis berikutnya adalah HR. At-Tirmizi Hadis Hasan, Artinya Dari Abu Ya’la yaitu Syaddad Ibnu Aus dari Nabi saw. Beliau bersabda “Orang yang cerdas ialah orang yang mampu mengintrospeksi dirinya dan suka beramal untuk kehidupannya setelah mati. Sedangkan orang yang lemah ialah orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya dan berharapkepada Allah Swt. dengan harapan kosong”. HR. At-Tirmizi dan beliau berkata Hadis Hasan. Dalam hadits ini Rasulullah SAW, menjelaskan bahwa orang yang benar-benar cerdas adalah orang yang pandangannya jauh ke depan, menembus dinding duniawi, yaitu hingga kehidupan abadi yang ada di balik kehidupan fana di dunia ini. Tentu saja, hal itu sangat di pengaruhi oleh keimanan seseorang kepada adanya kehidupan kedua, yaitu akhirat. Orang yang tidak meyakini adanya hari pembalasan, tentu tidak akan pernah berpikir untuk menyiapkan diri dengan amal apa pun. Jika indikasi “cerdas” dalam pandangan Rasulullah saw. adalah jauhnya orientasi dan visi ke depan akhirat, maka pandangan-pandangan yang hanya terbatas pada dunia, menjadi pertanda tindakan “bodoh” atau “jahil” Arab, kebodohan=jahiliyah. Bangsa Arab pra Islam dikatakan jahiliyah bukan karena tidak dapat baca tulis, tetapi karena kelakuannya menyiratkan kebodohan, yaitu menyembah berhala dan melakukan kejahatan-kejahatan. Orang “bodoh” tidak pernah takut melakukan korupsi, menipu, dan kezaliman lainnya, asalkan dapat selamat dari jerat hukum di pengadilan dunia. Jadi, kemaksiatan adalah tindakan “bodoh” karena hanya memperhitungkan pengadilan dunia yang mudah di rekayasa, sedangkan pengadilan Allah Swt. Di akhirat yang tidak ada tawar-menawar malah ”di abaikan”. Orang-orang tersebut dalam hadis di atas di katakan sebagai orang “lemah”, karena tidak mampu melawan nafsunya sendiri. Dengan demikian, orang-orang yang suka bertindak bodoh adalah orang-orang lemah. 3. Hadist lain tentang berpikir kritis Selain kedua hadist tersebut, ada juga kutipan beberapa hadis yang mendorong umat Islam untuk menggunakan akal sehat dan berpikir rasional dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa hadis yang relevan dengan konsep berpikir kritis “Aku memerintahkan kalian untuk berpikir, karena berpikir adalah awal dari segala kebaikan.” Hadis riwayat Imam Ali bin Abi Thalib “Barang siapa yang menginginkan petunjuk, maka hendaklah ia berpikir.” Hadis riwayat Abu Hurairah “Barangsiapa yang memiliki akal yang sehat, maka hendaklah ia mempergunakan akalnya.” Hadis riwayat Abdullah bin Mas’ud Dari ketiga hadis tersebut, dapat disimpulkan bahwa berpikir kritis merupakan suatu hal yang sangat penting dan dianjurkan dalam Islam. Melalui berpikir kritis, seseorang dapat mengambil keputusan yang bijaksana dan memperoleh petunjuk yang benar. B. Berpikir kritis dalam Al-Quran Selain dari hadits, dalam Al-Quran, terdapat beberapa ayat Al-Quran yang berkaitan dengan perlunya berpikir kritis di antaranya adalah Ali Imran/3190-191 Artinya “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda kebesaran Allah Swt. bagi orangorang yang berakal, yaitu orang-orang yang senantiasa mengingat Allah Swt. dalam keadaan berdiri, duduk, dan berbaring, dan memikirkan penciptaan langit dan bumi seraya berkata, “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, lindungilah kami dari siksa api neraka”. Makna ayat Ayat 190 menjelaskan bahwa dalam penciptaan langit dan bumi serta silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi ulul albab. Yakni orang-orang yang berakal, Orang-orang yang mau berpikir, Orang-orang yang mau memperhatikan alam. Orang-orang yang kritis. Ayat 191 ini menjelaskannya bahwa ulul albab adalah orang yang banyak berdzikir dan bertafakkur. Ia berdzikir dalam segala kondisi baik saat berdiri, duduk ataupun berbaring. Ia juga mentafakkuri memikirkan penciptaan alam ini hingga sampai pada kesimpulan bahwa Allah menciptakan alam tidak ada yang sia-sia. Maka ia pun berdoa kepada Allah, memohon perlindungan dari siksa neraka. Silahkan klik di sini untuk mendapatkan file PDF tulisan ini Demikian beberapa hadits yang berkaitan dengan berpikir bermanfaat.
Salahsatunya dan yang secara tegas menantang manusia adalah fakta tentang unta. Tidak ada satu makhluk allah yang tidak berguna, itu pasti. Kumpulan Hadits Tentang Berpikir Kritis Belajar Berpikir kritis adalah sebuah proses terorganisasi yang memungkinkan siswa mengevaluasi bukti, asumsi, logika dan bahasa yang mendasari pernyataan orang lain.
0% found this document useful 0 votes0 views18 pagesOriginal 1Copyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes0 views18 pagesDokumen - Tips - Berpikir Kritis Objektif Dan Seimbang Secara IslamOriginal Title 1Jump to Page You are on page 1of 18 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 16 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. 190 Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, 191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), "Ya Tuhan kami, tiadalah – Hadits tentang berpikir kritis. Dalam setiap ingin melakukan perbuatan, kita tidak boleh sembarangan melakukan tindakan. Harus ada pemikiran kritis, objektif, dan logis untuk menentukan apa yang benar-benar harus dilakukan. Sebab dengan pemikiran yang kritis kita bisa mengira-ngira apa yang akan terjadi ketika kita melakukan sebuah hal, dan apa yang akan terjadi jika kita melakukan hal lainnya. Ini bisa menjadi sebuah pencegah hal buruk hadits, Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan umatnya untuk berpikir kritis, objektif, dan logi. Sehingga apa yang akan menimpanya di masa depan, itu bisa diminimalisir untuk hal buruk, dan dimaksimalkan untuk hadits yang dimaksud, di sini kami akan membagikan daftar hadits shahih tentang berpikir kritis. Simak ulasan lengkapnya pada pembahasan di bawah ini dalam bahasa Arab, latin, beserta artinya Hadits Tentang Berpikir Kritis1. Perintah Berpikir Kritis2. Pemikir KritisKumpulan Hadits Tentang Berpikir KritisLangsung saja berikut adalah kumpulan daftar hadits shahih tentang berpikir kritis dalam bahasa Arab, tulisan latin, dan terjemahan Indonesia yang benar sesuai sunnah. Simak ulasan lengkapnya dalam penjelasan di bawah Perintah Berpikir KritisDari Abu Ya’la yaitu Syaddad Ibnu Aus dari Nabi saw. Beliau bersabda “Orang yang cerdas ialah orang yang mampu mengintrospeksi dirinya dan suka beramal untuk kehidupannya setelah mati. Sedangkan orang yang lemah ialah orang yang selalu mengikuti hawa nafsunya dan berharap kepada Allah Swt. dengan harapan kosong”. At-Tirmizi2. Pemikir KritisDari Abu Hurairah ra. berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda “Bersegeralah kalian beramal sebelum datangnya tujuh perkara yaitu Apa yang kalian tunggu selain kemiskinan yang melalaikan, atau kekayaan yang menyombongkan, atau sakit yang merusak tubuh, atau tua yang melemahkan, atau kematian yang cepat, atau Dajjal, maka ia adalah seburuk buruknya makhluk yang dinantikan, ataukah kiamat, padahal hari kiamat itu adalah saat yang terbesar bencananya serta yang terpahit dideritanya?” at-TirmidziKesimpulanDemikian pembahasan singkat dari hadits tentang berpikir kritis, asbabul wurud hadits tentang berpikir kritis, asbabun nuzul hadits tentang berpikir kritis, 2 hadits tentang berpikir kritis, hadits hasan tentang berpikir kritis, hadits yang menjelaskan tentang berpikir kritis, hadits pendek tentang berpikir kritis, hadits yang menerangkan tentang berpikir kritis, hadits lain tentang berpikir Hadits Shahih Tentang IstiqomahDaftar Hadits Tentang Kontrol DiriDoa Agar Pikiran terang Bercahaya Q7ss1.
  • y6phlj7d7z.pages.dev/301
  • y6phlj7d7z.pages.dev/72
  • y6phlj7d7z.pages.dev/46
  • y6phlj7d7z.pages.dev/478
  • y6phlj7d7z.pages.dev/339
  • y6phlj7d7z.pages.dev/71
  • y6phlj7d7z.pages.dev/334
  • y6phlj7d7z.pages.dev/261
  • hadits tentang berpikir kritis objektif dan seimbang