HimpunanA akan disebut memiliki penjumlahan istimewa apabila dua himpunan bagiannya yang tidak kosong dan saling lepas, B dan C, memenuhi sifat-sifat berikut: Contoh berikut ini adalah hasil pewarnaan yang sah pada segitiga di atas: untuk batas penyebut 1012, dimana n adalah bilangan yang bukan merupakan kuadrat sempurna, dan 1 < n ≤
Pengertian Bilangan Himpunan Ekuivalen dan Contoh Soal – Halo sahabat dibab ini kita akan membahas tentang bilangan himpunan ekuivalen lengkap dengan contoh-contoh soal dan pembahasannya. Sebagai pengantar, dirumah kita pasti memiliki sebuah lemari, didalam lemari tersebut biasanya digunakan untuk menyimpan berbagai macam kelengkapan-kelengkapan yang mencangkup kebutuhan-kebutuhan kita terutama pakaian, seperti baju kemeja, kaos, singlet, celana jeans, celana training, celana dasar. Jika kita kategorikan ke dalam dua kategori, yaitu Kategori pertama A baju kemeja, kaos, dan singlet dan Kategori kedua B celana jeans, celana training, celana dasar. Maka akan terbentuk sebuah himpunan yang mana dari dua kategori tersebut memiliki jumlah anggota yang sama yaitu 3 namun berbeda jenis-jenisnya. Inilah yang dimaksud bilangan ekuivalen. Untuk lebih jelasnya mari kita simak pembahasannya dibawah. Pengertian Bilangan Ekuivalen ialah himpunan-himpunan bilangan yang jumlah anggotanya sama namun unsur-unsur dari suatu benda yang dibentuk menjadi suatu bilangan tersebut berbeda atau mudahnya yaitu himpunan bilangan yang umlahnya sama namun unsurnya berbeda. Ekuivalen sendiri menurut kamus besar bahasa Indonesia memiliki arti mempunyai sebuah nilai ukuran, efek dan arti yang sebanding, sama atau sepadan. Perhatikan pola gambar berikut Gambar Himpunan Bilangan Ekuivalen Kurang lebih seperti pada gambar diatas lah pengelompokan bilangan ekuivalen. x p, q, r y 1, 2, 3 Sama-sama memiliki jumlah anggota yang sama yaitu 3 namun unsur-unsurnya berbeda, yaitu yang satu angka dan yang satunya lagi huruf. Contoh Carilah himpunan A = {1, 2, 3, 4}, B = a, b, c, d}, dan C = {1, ½ , 1/3 , ¼, 1/5 } Dari ke tiga himpunan tersebut, yang manakah bilangan terkategori bilangan ekuivalen? Jawab n A = 4, n B = 4, dan nC = 5 Maka n A = n B = 4, maka himpunan A ekuivalen B. Sedangkan C bukan himpunan ekuivalen. Kesimpulan Himpunan A dan B dapat dikatakan himpunan ekuivalen karena jumlah anggota himpunan A dan himpunan B jumlahnya sama. Dua himpunan A dan B dapat dikatakan ekuivalen atau sejajar karena jumlah anggota elemen himpunan A sama dengan jumlah anggota elemen himpunan B. Selain bilangan ekuivalen, ada juga himpunan bilangan saling lepas dan himpunan bilangan sama. Himpunan Bilangan Saling Lepas Himpunan dapat dikatakan sebagai himpunan-himpunan saling terlepas atau terpisah adalah apabila kedua bilangan tersebut tidak memilikisebuah anggota yang sama. Dapat dikatakan himpunan-himpunan yang saling terlepas itu ialah himpunan yang irisannya ialah himpunan kosong. Contoh {1, 2, 3} dan {4, 5, 6} ialah himpunan-himpunan yang lepas, sedangkan bilangan {1, 2, 3} dan {3, 4, 5} ialah bukan bilangan lepas. Gambar Himpunan Bilangan Lepas Himpunan Bilangan Sama Himpunan Bilangan Sama adakah dua himpunan A dan B yang dikatakan sama apabila setiap elemen suatu himpunan B begitu pula sebaliknya, apabila himpunan A sama dengan himpunan B, maka jumlah banyaknya elemen atau jumlah anggota dan himpunan A selalu sama dengan jumlah banyaknya elemen himpunan B. Didalam penulisan suatu himpunan, maslah urutan tidak diperhatikan. Contoh Apabila A = a,b,c,d sera B = b,d,c,a Maka himpunan A sama dengan himpunan yang B. Himpunan A dan B disebut sama, apabila dari setiap anggota A ialah anggota B dan begitu pula sebaliknya, setiap anggota B ialah anggota A. Perhatikan rumus berikut Penjelasan di atas sangat berguna untuk membuktikan bahwa sesungguhnya dua himpunan A dan B ialah sama. Yang Pertama, buktikan dahulu A ialah sub himpunan B, lalu buktikan bahwa B ialah sub himpunan A. Bilangan Pecahan Senilai atau Pecahan Ekuivalen Pecahan Senilai atau Pecahan Ekuivalen ialah pecahan yang nilai-nilainya tidak akan berubah meskipun pembilang dan penyebutnya dikalikan ataupun dibagi dengan bilangan yang sama yang bukan bilangan nol. Cara penentuannya dapat digunakan hubungan sebagai berikut Selanjutnya perhatikan gambar berikut Gambar Pecahan Senilai atau Ekuivalen Lingkaran 1, 2 dan 3 memiliki luas yang sama. Luas daerah yang diarsir pada Gambar diatas i ialah pecahan dari ½ dari lingkaran, pada Gambar ii ialah 2/4 dari lingkaran dan Gambar iii ialah 4/8 dari lingkaran. Maka dari gambar diatas dapat kita lihat bahwa luas daerah yang di arsir pada ketiga buah lingkaran tersebut ialah sama. Yaitu ½ = 2/4 = 4/8. Sehingga bentuk pecahan diatas adalah bentuk pecahan senilai. Kemudian silakan dilihat hubungan-hubungan dari pecahan senilai diatas terebut HubunganPecahan Senilai atau Ekuivalen Contoh Soal Ekuivalen Carilah tiga pecahan yang senilai dengan a. 5/7 b. 8/14 Jawab a. 5/7 penyelesaiannya ialah pembilang dan penyebut kalikan dengan bilangan yang memiliki nilai sama. 5/7= 5/7 x 2/2 = 10/14 atau 5/7×5/5 = 25/35. Jadi hasil dari 5/7 adalah 10/14 = 25/35. b. 8/14 Pembilang dan penyebut di bagi atau dikalikan dengan bilangan yang sama. 8/14 = 8/14 2/2 = 4/7 atau 8/14 x 2/2 = 16/28. Maka hasil senilai dari pecahan senilai 8/14 adalah 4/7 dan 16/28. Demikianlah pembahasan kita pada hari ini tentang bilangan ekuivalen beserta contohnya. Semoga bermanfaat….. Artikel Terkait Bilangan Faktor Bilangan Eksponen

ataun(A) = n(B), maka himpunan A ekuivalen dengan himpunan B. Jadi dua himpunan yang sama pasti ekivalen, tapi dua himpunan yang ekivalen, belum tentu sama. Jadi, dapat disimpulkan sebagai berikut. • Dua himpunan A dan B dikatakan sama jika dan hanya jika A⊂B . dan B ⊂ A, dinotasikan dengan A = B. Ayo Kita Menalar. Selesaikan soal

Quipperian! Setelah kamu paham dengan Himpunan pada artikel sebelumnya, kamu perlu belajar lebih lagi tentang tindak lanjut Himpunan, seperti Hubungan Dua Himpunan, Dua Himpunan Sama, Dua Himpunan Ekuivalen, Dua Himpunan Lepas Saling Asing. Yuk mulai Belajar! Hubungan Dua Himpunan Tiap dua himpunan mempunyai hubungan, di antaranya; Himpunan yang satu merupakan himpunan bagian yang lain Dua himpunan saling asing saling lepas 3. dua himpunan berpotongan atau 4. dua himpunan ekuivalen Berikut ini akan dibahas tiap-tiap hubungan dua himpunan tersebut. a. Himpunan Bagian Subset Himpunan Bagian Perhatikan contoh berikut ini. Misalkan A = {1, 5} dan B = {0, 1, 2, 3, 4, 5}. Perhatikan bahwa 1 dan 5 masing-masing merupakan anggota dari himpunan A dan juga merupakan anggota dari himpunan B. Dapat dikatakan bahwa setiap anggota himpunan A merupakan anggota himpunan B pula. Hal seperti ini dikatakan bahwa himpunan A merupakan himpunan bagian dari himpunan B. Pengertian himpunan bagian ini secara formal didefinisikan sebagai berikut “Himpunan A adalah himpunan bagian dari himpunan B ditulis A B}, jika setiap anggota A merupakan anggota B. Aatau dapat ditulis sebagai; A B jhj x, xAxB” Perhatikan contoh berikut Misalkan D = {a, e, i, u, o}, yaitu himpunan semua vocal dalam abjad Latin dan E = {a, b, c, d, . . ., z}, yaitu himpunan semua abjad Latin, maka D E. Dan jika F adalah himpunan semua kosonan dalam abjad Latin, maka F E pula. Apabila A = {x│x bilangan asli} dan P = {2, 3, 5, 7, . . .}, yaitu himpunan semua bilangan prima, maka P A. Dan jika B = { x│x bilangan bulat}, maka A B dan P B. Jika X = {t│t segiempat} dan Y = {r│r jajargenjang}, maka Y X. Dan apabila Z = {z│z belah ketupat}, maka Z Y dan Z X. Benarkah bahwa A A, untuk setiap himpunan A? Memperhatikan Definisi maka setiap anggota dari himpunan A mesti merupakan anggota dari himpunan A. Sehingga pastilah benar bahwa A A. Selanjutnya dikatakan bahwa A adalah himpunan bagian tak sejati improper subset dari A Benarkah bahwa Ø A, untuk setiap himpunan A? Menurut Definisi Ø A jika dan hanya jika x, x Ø x A. Karena x Ø adalah suatu pernyataan yang bernilai salah, sebab Ø adalah himpunan yang tidak mempunyai anggota satupun, Maka kalimat implikasi x Ø x A bernilai benar, sebab pendahulu/antesendennya bermnilai salah. Sehingga kalimat “ x, x Ø x A” bernilai benar, dengan denikian Ø A benar. Seperti juga pada contoh Ø merupakan himpunan bagian tak sejati dari A pula. Himpunan bagian dari A, selain Ø dan A jika ada disebut himpunan bagian sejati proper subset dari A. Selanjutnya dalam kegiatan belajar ini, jika tidak ada keterangan apa-apa, maka yang dimaksud kata-kata “himpunan bagian” adalah mencakup himpunan bagian sejati maupun himpunan bagian tak sejati. Semua himpunan bagian dari {a, b, c} adalah { }, {a}, {b}, {c}, {a, b}, {a, c}, {b, c}, adan {a, b, c}. Jadi banyaknya himpunan bagian dari {a, b, c} adalah 8. Berapakah banyaknya himpunan bagian dari {a, b, c, d}? A B dapat pula dibaca “A termuat dalam B” yang sama artinya dengan “B memuat A” yang diberi simbol dengan “B A” B is a subset of A. Apabila A bukan himpunan bagian dari B, atau A tidak termuat dalam B, disimbolkan dengan A B. Dalam suatu pembahasan kadang-kadang kita harus membatasi diri, agar pembahasan kita terfokus pada permasalahan yang dibahas. Dalam pembahasan himpunan, kita perlu menetapkan suatu himpunan yang anggota-anggota atau himpunan bagian-himpunan bagiannya merupakan sumber pembahasan. Himpunan seperti ini disebut Himpunan Semesta atau Semesta Pembicaraan Universal Set, yang bisa diberi lambang dengan huruf S atau U. Himpunan semesta yang dfitetapkan tergantung pada permasalahan yang sedang dibahas. Misalnya, dalam suatu keadaan mungkin himpunan semua bilangan rasiaonal sebagai himpunan semesta, dalam keadaan lain mungkin himpunan semua orang di Palu, himpunan semua segitiga, himpunan semua segi empat, atau himpunan semua titik pada suatu bidang datar didefinisikan sebagai himpunan semesta. Suatu himpunan dapat digambarkan dalam suatu diagram yang biasa disebut diagram Venn-Euler atau ada yang hanya menyebut diagram Venn saja. Himpunan semesta biasa digambarkan sebagai persegi panjang dan himpunan bagian-himpunan bagian digambarkan sebagai kurva-kurva tertutup sederhana. Kamu Masih Takut dengan Matematika? Kamu hanya Butuh Les Matematika Online, kok! Dua Himpunan Sama Dua himpunan A dan B dikatakan sama ditulis A = B jika setiap anggota A merupakan anggota B, dan setiap anggota B merupakan anggota A pula. Dapat ditulis Atau ditulis lebih singkat menjadi A = B jhj A B & B A. Hal ini secara formal dinyatakan sebagai definisi berikut ini Himpunan-himpunan A dan B dikatakan sama ditulis A = B jika A merupakan himpunan bagian dari B dan B merupakan himpunan bagian dari A. Jika tidak demikian, dikatakan A tidak sama dengan B ditulis A ≠ B. Contoh 1 Jika A = {1, 2, 3, 4} dan B = {4, 2, 1, 3}, maka A = B 2 Jika A = {x│x bilangan asli} dan B = {y│y bilangan bulat positif}, maka A = B 3 Jika P = {1, 2} dan K = { x│x2 – 3x + 2 = 0 dan x bilangan real}, maka P = K 4 Jika M = { x│x huruf pembentuk kata “matematika”} dan N = {k, e, t, a, m, i}, maka M = N Dua Himpunan Ekuivalen Dua himpunan berhingga A dan B dengan nA = nB, yaitu banyaknya anggota A sama dengan banaknya anggota B, maka dkatakan bahwa himpunan A ekuivalen dengan himpunan B ditulis A ~ B. Misalnya, A = {1, 3, 5, 7, 9} dan B = {a, b, c, d, e} adalah dua himpunan yang ekuivalen, atau ditulis A ~ B. Apabila himpunan M sama dengan himpunan N, maka M ~ N, tetapi tidak sebaliknya. Perhatikan bahwa ketentuan tersebut hanya dikhususkan untuk himpunan-himpunan yang berhingga saja. Untuk himpunan-himpunan sehingga yang ekuivalen didefinisikan dengan menggunakan pengertian korespondensi satu-satu yang akan dibahas pada materi berikutnya. Tips Menghapal Rumus Matematika dengan Cepat dan Tepat! Dua Himpunan Lepas Saling Asing Dua himpunan yang tidak kosong A dan B dikatakan saling asing/lepas ditulis A//B dan dibaca A lepas dengan B jika dua himpunan itu tidak mempunyai anggota persekutuan, atau setiap anggota A bukan anggota B dan setiap anggota B bukan anggota A. Contoh Jika A = {1, 2, 3, 4, 5} dan B = {7, 8, 9, 16}, maka A//B Jika P = {k, e, t, a, m} dan T = {p, u, r, I, n, g}, maka P//T Jika M = {1, 2, 3, 4, 5, 6} dan N = {x│x = 3 dan x bilangan asli}, maka M tidak lepas dengan N Operasi-Operasi pada Himpunan Apabila diketahui dua himpunan atau lebih, kita dapat membentuk himpunan baru dengan mengoperasikan himpunan-himpunan yang diketahui tersebut. Operasi-operasi pada himpunanhimpunan adalah Irisan , gabungan , selisih – dan komplemen …C , atau …1 Penulis Sritopia
Teksvideo. di sini ada pertanyaan mengenai himpunan kita lihat kita harus menyatakan kumpulan kumpulan berikut yang merupakan himpunan yang mana antara a sampai D Kita harus mengerti himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang dapat didefinisikan dengan jelas jadi benda atau objek dalam himpunan harus masuk dalam suatu himpunan dan diketahui bahwa objek yang termasuk anggota himpunan A. Dua Himpunan yang Sama Perhatikan contoh dibawah ini Ada dua himpunan yang memiliki anggota yang sama, yaitu himpunan A dan B. A = {u,b,i} dan B = {i,b,u} , maka u ∈ A dan u ∈ B, b ∈ A dan b ∈ B, serta i ∈ A dan i ∈ B. Dari himpunan A dan B, setiap anggota A sama dengan anggota pada himpunan B, maka kedua himpunan itu dikatakan sama. Jadi, dua himpunan A dan B sama jika setiap anggota A juga menjadi anggota B dan juga sebaliknya setiap anggota B juga menjadi anggota A. Yang perlu kita ketahui adalah himpunan bagian ditandai dengan lambang ⊂. Misalkan A = {u,b,i}, maka {u} ⊂ A, dapat dibaca bahwa himpunan tersebut memiliki anggota atau beranggotakan u dan ini yang disebut dengan himpunan bagian dari himpunan A, begitu juga dengan b dan juga i merupakan anggota dari himpunan A. Mari kita perhatikan gambar dibawah ini! Dari gambar di atas bisa kita ketahui bahwa anggota dari himpunan A dan B adalah sama. B. Himpunan Bagian Himpunan bagian adalah himpunan yang semua anggotanya ada di dalam himpunan tertentu. Misalkan seperti pada gambar dibawah ini Dari gambar diagram venn di atas, bisa kita liat bahwa B ⊂ A, namun A ⊄ B, tapi A ⊃ B ⊃ dibaca memuat. Jadi semua anggota B adalah anggota A, jadi B ⊂ A. C. Dua Himpunan Ekuivalen Dua Himpunan yang dapat berkorespondensi satu-satu dikatakan dua himpunan yang saling ekuivalen. Jadi, dua himpunan yang ekuivalen berarti banyak anggotanya sama. Jika dua himpunan itu A dan B maka nA = nB. Notasi untuk menulis ekuivalen yaitu ∼. Jadi kalau A ekuivalen B dapat di tulis seperti ini A ∼ B. Contoh diagram venn nya seperti dibawah ini Jadi berdasarkan gambar diagram venn diatas, maka dapat kita lihat bahwa kedua himpunan itu tidak mempunyai anggota sekutu namun kedua himpunan itu mempunyai anggota yang banyaknya sama. Sehingga dapat dikatakan kedua himpunan itu berkorespondensi satu-satu artinya dapat dipasangkan satu-satu. D. Himpunan yang Saling Lepas Mari kita perhatikan gambar diagram venn di atas, S = {0,1,2,3} A = {1,2} B = {3} Adakah anggota A yang menjadi anggota B? Atau apakah ada anggota B yang menjadi anggota A? Kalau kedua himpunan tidak memiliki anggota sekutu maka dua himpunan tersebut dikatakan saling lepas. Arti dari sekutu adalah anggota yang dipunyai kedua himpunan yang dimaksud. Hal itu terlihat pada gambar diatas, bahwa anggota A dan B tidak mempunyai anggota sekutu, maksudnya tidak satupun anggota yang dipunyai bersama oleh kedua himpunan itu. E. Himpunan yang Saling tidak Lepas Seperti yang kita perhatikan pada gambar di atas, itulah gambar diagram venn dari dua himpunan yang saling tidak lepas. S = {1,2,3} A = {1,2} B = {2,3} 2 ∈ A sekaligus ∈ B 1 ∈ A, 1 ∈ B 3 ∈ B, 3 ∈ A Jadi dapat kita lihat bahwa Dari dua himpunan A dan B, A ⊄ B dan sebaliknya, maka Ada anggota sekutu anggota yang dipunyai bersama oleh A dan B Ada anggota A yang bukan anggota B Ada anggota B yang bukan anggota A. Dua himpunan itu dikatakan tidak saling lepas. Selain itu juga dua himpunan yang sama juga dikatakan tidak lepas himpunan bagian juga dikatakan tidak saling lepas. Untuk memperdalam pemahaman kita tentang, mencantumkan satu contoh soal dibawah 1 Dari himpunan-himpunan berikut, manakah yang ekuivalen? a {nama-nama hari dalam seminggu} b {bilangan asli kurang dari 10} Pembahasan Himpunan pasangan berurutan dikatakan fungsi apabila memenuhi syarat bahwa setiap anggota himpunan pertama harus berpasangan tepat satu dengan anggota himpunan kedua. anggota himpunan pertama yaitu memiliki pasangan di himpunan kedua dan yang artinya himpunan bukan merupakan fungsi. anggota himpunan pertama yaitu memiliki pasangan
– dalam membahas mengenai ekuivalen perlu penjelasan yang detail sehingga pembaca dapat memahami secara luas di antaranya seperti pengertian himpunan ekuivalen dan contoh himpunan ekuivalen, silahkan anda simak penjelasan lengkapnya dibawah Himpunan EkuivalenAda sebuah kulkas/lemari es yang mana di dalamnya terdapat 3 jenis minuman yakni Teh, Sirup dan Susu yang juga terdapat 3 jenis buah-buahan seperti Apel, Jeruk dan sekarang kita ibaratkan beberapa jenis minuman tersebut adalah himpunan A sedangkan untuk jenis-jenis buah adalah himpunan B, jadi untuk penulisannya adalah sebagai berikutA = { Teh, Sirup, Susu }B = Apel, Jeruk dan Mangga}sekarang coba anda perhatikan pada kedua himpunan diatas, apakah kedua di antaranya ada yang sama?di lihat dari kedua himpunan tersebut yang sama ialah yang memiliki banyak anggotanya, atau dengan kata lain sama-sama 3, yang dapat di tulis nA = 3 dan nB = 3, jadi nA = nB = 3.“himpunan yang memiliki banyak anggota memiliki pengertian sebagai himpunan ekuivalen atau himpunan ekuipoten”“Himpunan ekuivalen merupakan himpunan yang unsurnya tidak sama, akan tetapi memiliki banyak anggota yang sama.” “Sedangkan untuk pengertian dari Himpunan ekuivalen ialah dua himpunan yang mempunyai jumlah anggota sama.”Contoh Soal Himpunan EkuivalenDiketahui Himpunan A = {1, 2, 3}, B = a, b, c}, dan E = {1, ½ , 1/3 , ¼ } mana yang ekuivalen di antara tiga himpunan tersebut?JawabnA = 3, nB = 3, dan nC = 4Jadi nA = nB = 3, maka himpunan A ekuivalen BUntuk lebih jelasnya dari jawaban di atas dapat di uraiakan sebagai berikut“Yang di katakan sebagai himpunan ekuivalen adalah Himpunan A dan B, yang mana jika anggota Himpunan A dan B sama-sama banyak”“Dapat di katakan ekivalen/ sederajad dari Dua himpunan A dan B, yakni banyaknya anggota Eleman pada himpunan A sama dengan banyaknya anggota elemen himpunan B.”Hanya itu saja yang dapat saya sampaikan mengenai himpunan ekuivalen dan contoh himpunan ekuivalen dilengkapi dengan contoh soal serta penjelasannya. semoga dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi penulis dan pembaca. terima Juga Pengertian Zona Laut Berdasarkan Kedalamannya Beserta ContohnyaPengertian & Hakikat – Tujuan – Ciri “Pembangunan Berwawasan Lingkungan Lengkap”Bacaan Surat Al Fatihah dan Terjemahanya Lengkap
Intinyaciri ciri himpunan kosong yaitu tidak memiliki anggota. Untuk memudahkan kalian memahami himpunan (kosong) berikut contohnya. A merupakan himpunan kucing bertanduk; B merupakan himpunan bilangan prima yang habis di bagi 6; C merupakan himpunan bilangan ganjil antara 5-10 yang habis dibagi 11; Ternyata dari ketiga contoh di atas, masing
MatematikaALJABAR Kelas 7 SMPHIMPUNANPengertian dan Keanggotaan Suatu HimpunanManakah himpunan-himpunan berikut yang ekuivalen? a. A = {1,3,5, 7}, B = {4, 6, 8, 10} b. C = {bilangan ganjil} , D = {bilangan genap} c. T = {huruf pembentuk kata "ISAP"}, K = {huruf pembentuk kata "PINTAR"}Pengertian dan Keanggotaan Suatu HimpunanHIMPUNANALJABARMatematikaRekomendasi video solusi lainnya0137{y 7 < y <= 21, y e himpunan bilangan ganjil} dinyataka...0115Jika T = {huruf pembentuk kalimat MATEMATIKA MENYENANGKAN...0117Diketahui S={bilangan asli kurang dari 10} dan A={2,4,6...0033H adalah himpunan faktor dari 12 . Banyaknya anggota himp...Teks videoHaikal Friends di sini ada soal yaitu manakah himpunan-himpunan berikut yang ekuivalen Nah misalkan ada dua himpunan yaitu a dan b maka dua himpunan a dan b dikatakan ekuivalen apabila banyak anggota himpunan a = banyak anggota himpunan b notasinya tulis yaitu na = NB Nah di sini berarti kita yang pertama yaitu himpunan a anggotanya adalah 1 3 5 dan 7 lalu himpunan b anggotanya adalah 4 6, 8 dan 10 maka n a nya adalah anggota himpunan a ada 4 lalu n b nya adalah anggota himpunan b nya juga4 sehingga n a = n b jadi himpunan a dan himpunan B ini merupakan himpunan yang ekuivalen lalu selanjutnya yang B Himpunan c merupakan anggota bilangan ganjil dan himpunan B merupakan bilangan genap na misalkan bilangan ganjil nya adalah 1 3 5 7 9 dan seterusnya lalu himpunan bilangan genap nya yaitu 2 4 6 8 10 dan seterusnya. Nah misalkan dari 100 bilangan bilangan ganjil adalah 50 dan bilangan genap adalah 50 sehingga jumlah anggota bilangan ganjil = jumlah anggota bilangan genap Nah kita misalkan disini n c-nya adalah 5 laluDe nya adalah 5 maka n c = n d sehingga Himpunan c dan himpunan D dikatakan ekuivalen lalu selanjutnya himpunan t huruf pembentuk kata isap berarti huruf pembentuk kata isap yaitu ada yg Lalu ada es Lalu ada a Lalu ada P lalu himpunan K anggotanya adalah huruf pembentuk kata pintar kata pintar dibentuk dari huruf p i n t a dan r maka kita ketahui di sini jumlah anggota himpunan t ada 4 lalu jumlah himpunan anggota k ada 5 maka disini ente tidak sama dengan n k maka himpunandan himpunan K tidak dikatakan ekuivalen lalu yang dikatakan himpunan yang ekuivalen adalah himpunan a dan himpunan B serta Himpunan c dan himpunan D sekian sampai jumpa di soal selanjutnya
Makadapat disimpulkan bahwa P = Q, karena kedua himpunan memiliki anggota yang sama, yakni (3, 5, 7}. 3. Himpunan Ekuivalen. Himpunan dapat dikatakan Ekuivalen apabila himpunan-himpunan tersebut memiliki banyak anggota yang sama. Contoh himpunan ekuivalen: K (2,4,6,8) dan L (p,q,r,s) Maka n(K) = 4 dan n(L) = 4.
Berikut ini adalah pembahasan tentang himpunan ekuivalen dan contoh himpunan ekuivalen dilengkapi dengan penjelasannya. Pengertian Himpunan Ekuivalen Contoh Soal Himpunan EkuivalenSebarkan iniPosting terkait Perhatikan uraian berikut. Di dalam sebuah kulkas lemari es terdapat 3 jenis minuman, yaitu susu, teh, dan sirup dan tiga jenis buah-buahan, yaitu,mengga, jeruk, dan apel. Sekarang kita misalkan jenis-jenis minuman adalah himpunan A dan jenis-jenis buah-buahan himpunan B, maka dapat ditulis A = {susu, teh, sirup} B = mangga, jeruk, apel} Kalau kamu perhatikan kedua himpunan tersebut, apakah ada yang sama di antara keduanya? Dari kedua himpunan tersebut yang sama adalah banyak anggotanya, yaitu sama-sama tiga, dapat ditulis nA = 3 dan nB = 3, jadi nA = nB = 3. Himpunan-himpunan yang banyak anggotanya sama disebut himpunan ekuivalen atau himpunan ekuipoten. Himpunan ekuivalen adalah himpunan yang unsurnya tidak sama, tapi banyak anggotanya sama. Himpunan ekuivalen adalah dua himpunan yang memiliki jumlah anggota sama. Gambar Himpunan x ekuivalen dengan himpunan y Contoh Soal Himpunan Ekuivalen Diketahui himpunan A = {1, 2, 3}, B = a, b, c}, dan E = {1, ½ , 1/3 , ¼ } Di antara tiga himpunan ini mana yang ekuivalen? Jawab nA = 3, nB = 3, dan nC = 4 Jadi nA = nB = 3, maka himpunan A ekuivalen B Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Himpunan A dan B dikatakan himpunan ekuivalen, jika anggota himpunan A dan himpunan B sama banyak. Dua himpunan A dan B dikatkan ekivalen atau sederajad, jika banyaknya anggota elemen himpunan A sama dengan banyaknya anggota elemen himpunan B. Demikian pembahasan tentang himpunan ekuivalen dan contoh himpunan ekuivalen dilengkapi dengan penjelasannya. Baca juga Contoh Soal Himpunan Kosong
BMUI.
  • y6phlj7d7z.pages.dev/382
  • y6phlj7d7z.pages.dev/279
  • y6phlj7d7z.pages.dev/108
  • y6phlj7d7z.pages.dev/70
  • y6phlj7d7z.pages.dev/55
  • y6phlj7d7z.pages.dev/161
  • y6phlj7d7z.pages.dev/396
  • y6phlj7d7z.pages.dev/429
  • himpunan berikut yang merupakan dua himpunan yang ekuivalen adalah